Cara Cek Kecepatan I/O Disk di VPS: Panduan Lengkap Tes Performa Storage

Pengantar

Kecepatan I/O (Input/Output) disk adalah salah satu faktor terpenting dalam performa VPS. I/O disk menentukan seberapa cepat server membaca dan menulis data ke storage. Jika I/O lambat, maka website bisa terasa berat, database sering timeout, dan proses backup memakan waktu lebih lama.

Karena itu, melakukan tes kecepatan I/O disk penting untuk mengetahui apakah performa storage VPS Anda masih optimal terutama sebelum memutuskan upgrade, migrasi, atau optimasi sistem.

Apa Itu I/O Speed dan Kenapa Penting?

I/O speed menggambarkan kemampuan disk dalam membaca dan menulis data, misalnya saat membuka website sistem membaca file dari disk, dan saat upload atau backup data sistem menulis file ke disk. Jika kecepatan I/O rendah (misalnya di bawah 100 MB/s), server akan terasa lambat meskipun CPU dan RAM besar. Sebaliknya, SSD dan NVMe memberikan kecepatan baca/tulis jauh lebih tinggi sehingga seluruh proses berjalan cepat, stabil, dan responsif.

Tools untuk Tes I/O Disk

Berikut tiga tools populer yang umum digunakan untuk mengetes performa disk di VPS:

  1. dd (Tes Dasar Kecepatan Write Storage)
    dd if=/dev/zero of=test.img bs=1G count=1 oflag=dsync

    Penjelasan parameter:

    • if=/dev/zero: sumber data diisi dengan nol (dummy data).
    • of=test.img: output file hasil penulisan (bisa dihapus setelah tes).
    • bs=1G: ukuran blok data yang ditulis per operasi (1 gigabyte).
    • count=1: jumlah blok yang ditulis (1 blok).
    • oflag=dsync: memastikan data benar-benar ditulis ke disk (bukan cache).

    Contoh hasil:

    1073741824 bytes (1.1 GB, 1.0 GiB) copied, 2.31803 s, 463 MB/s

    Artinya, disk menulis data 1 GB dalam 2,3 detik dengan kecepatan sekitar 463 MB/s.

  2. fio (Benchmark Profesional dan Lengkap)

    fio (Flexible I/O Tester) digunakan untuk benchmark yang lebih realistis, karena dapat mensimulasikan beban baca/tulis acak seperti yang terjadi di dunia nyata.

    Instalasi (Ubuntu/Debian):

    sudo apt install fio -y

    Contoh perintah:

    fio --name=io-test --ioengine=libaio --rw=randrw --bs=4k --size=1G --numjobs=4 --runtime=60 --time_based --group_reporting

    Penjelasan parameter:

    • --name=io-test: nama tes, bebas ditentukan.
    • --ioengine=libaio: menggunakan asynchronous I/O engine untuk performa tinggi.
    • --rw=randrw: melakukan baca/tulis acak (random read/write).
    • --bs=4k: ukuran blok data 4 KB per operasi (umum untuk simulasi database).
    • --size=1G: total data yang diuji 1 GB.
    • --numjobs=4: menjalankan 4 proses paralel.
    • --runtime=60: durasi pengujian selama 60 detik.
    • --time_based: menjalankan tes berdasarkan waktu, bukan ukuran file.
    • --group_reporting: menampilkan hasil gabungan dari semua job.

    Interpretasi hasil:

    Run status group 0 (all jobs):
      READ: bw=7851KiB/s (8040kB/s), io=460MiB (482MB), run=60001msec
     WRITE: bw=7896KiB/s (8085kB/s), io=463MiB (485MB), run=60001msec

    Artinya, disk membaca 482 MB dan menulis 485 MB dalam 60 detik, dengan kecepatan rata-rata sekitar 8 MB/s untuk baca dan tulis. 

  3. Ioping (Tes Latency Disk)
    Ioping digunakan untuk mengukur latency (waktu respons) disk, mirip seperti ping untuk jaringan.
    Instalasi:
    sudo apt install ioping -y
    

    Perintah contoh:

    ioping -c 10 .
    

    Penjelasan parameter:
    -c 10 : jumlah permintaan (ping) yang dikirim ke disk (10 kali).
    .        : lokasi direktori yang diuji (current directory).
    Contoh hasil:

    root@pwh:~# ioping -c 10 .
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=1 time=297.1 us (warmup)
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=2 time=450.6 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=3 time=432.5 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=4 time=427.4 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=5 time=403.4 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=6 time=380.2 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=7 time=393.4 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=8 time=410.8 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=9 time=497.7 us
    4 KiB <<< . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB): request=10 time=520.9 us
    
    --- . (ext4 /dev/sda1 49.1 GiB) ioping statistics ---
    9 requests completed in 3.92 ms, 36 KiB read, 2.30 k iops, 8.98 MiB/s
    generated 10 requests in 9.00 s, 40 KiB, 1 iops, 4.44 KiB/s
    min/avg/max/mdev = 380.2 us / 435.2 us / 520.9 us / 44.6 us

    Artinya, disk memiliki rata-rata waktu respon (latency) sekitar 435 mikrodetik (0,43 ms), dengan kecepatan ±2.300 IOPS dan throughput 8,98 MB/s

Perbandingan Hasil dan Cara Membacanya

Untuk mengukur performa penyimpanan (storage) pada VPS, dilakukan pengujian menggunakan tiga tools populer: dd, fio, dan ioping. Masing-masing tool memberikan gambaran berbeda mengenai kecepatan tulis, kemampuan menangani beban acak, serta waktu respons (latency).

1. Hasil dd

1073741824 bytes (1.1 GB, 1.0 GiB) copied, 2.31803 s, 463 MB/s

Tool dd digunakan untuk mengukur kecepatan tulis sekuensial (sequential write). Dari hasil di atas, disk mampu menulis data sebesar 1 GB dalam waktu 2,3 detik dengan kecepatan 463 MB/s. Nilai ini termasuk tinggi dan umumnya menandakan penggunaan SSD SATA cepat atau bahkan NVMe kelas menengah. Dengan kecepatan seperti ini, proses upload, backup, dan load file besar akan berjalan lancar.

2. Hasil fio 

READ: bw=7851KiB/s (~8 MB/s), io=460MiB
WRITE: bw=7896KiB/s (~8 MB/s), io=463MiB

Tool fio menguji kecepatan baca dan tulis acak (random I/O), yang lebih mencerminkan kondisi nyata seperti aktivitas database dan aplikasi web. Hasil pengujian menunjukkan kecepatan baca/tulis sekitar 8 MB/s. Angka ini tampak lebih rendah dibanding dd, tetapi hal tersebut wajar karena pengujian acak lebih berat. Secara umum, performa ini sudah baik untuk VPS dengan SSD SATA dan memberikan kestabilan yang cukup untuk website bisnis dan database ringan.

3. Hasil ioping 

9 requests completed in 3.92 ms, 36 KiB read, 2.30 k iops, 8.98 MiB/s
generated 10 requests in 9.00 s, 40 KiB, 1 iops, 4.44 KiB/s
min/avg/max/mdev = 380.2 us / 435.2 us / 520.9 us / 44.6 us

Tool ioping mengukur seberapa cepat disk merespons permintaan data (latency). Hasil rata-rata sekitar 0.4 ms menunjukkan respons yang sangat cepat, umumnya hanya dimiliki oleh SSD NVMe. Latency di bawah 1 ms menandakan performa I/O yang sangat responsif, ideal untuk database, VPS performa tinggi, dan aplikasi berbasis cloud.

Berdasarkan hasil ketiga pengujian tersebut:

  • dd menunjukkan kecepatan tulis tinggi (463 MB/s) 
  • fio memperlihatkan performa stabil di beban acak
  • ioping mencatat latency rendah (0.4 ms) 

Kesimpulan

Mengetahui kecepatan I/O disk VPS membantu Anda mengidentifikasi apakah server bekerja optimal atau justru menjadi bottleneck sistem. Tes ini bisa dilakukan dengan tool sederhana seperti dd untuk uji cepat, atau fio dan ioping untuk analisis mendalam.

Jika hasil benchmark menunjukkan performa rendah, pertimbangkan beralih ke VPS SSD atau NVMe.
Di Plasawebhost, semua paket VPS sudah menggunakan storage SSD/NVMe berkinerja tinggi, sehingga website dan aplikasi Anda berjalan lebih cepat, stabil, dan responsif sepanjang waktu


Artikel Lain

WhatsApp Kami

Support : +6282138153600

Admin Finance : +6285191239466